Banjarbaru, 28/10/2022
Keseriusan membatik terlihat pada guru-guru SLB Negeri Banjarbaru di ruang bengkel atau ruang kerja kriya kreatif batik dan tekstil SMKN 1 Banjarbaru.
Tahapan-tahapan awal dari membuat pola, melilin atau mencanting ,mewarnai dan melorot atau melunturkan lilin sebagai tahap akhir proses pembatikan nantinya.
Sukini, S.Pd mengemukakan kepada humas sekolah, sengaja memang untuk pelatihan ini diarahkan pada para gurunya agar komptensi yang didapat bisa berkelanjutan setiap waktunya, tetapi bila pelatihan langsung kepada siswanya maka setelah lulus siswa-siswa yang sudah menguasai pembuatan batik maka hanya sampai disitu saja , dan pihak sekolah kembali akan mendatangkan pelatih atau pendamping dari luar dalam pembuatan batik, tapi bila langsung sasaran pada guru-gurunya maka setiap siswa atau siswa baru bisa langsung dilatih oleh gurunya dan tidak lagi mendatangkan pelatih atau pendamping dari luar.
Kebiasaan dan rutinitas para guru yang sudah bisa dan menguasai cara membatik dari pelatihan ini akan meningkatkan kompetensi para guru bersangkutan dalam hal proses pembuatan batik , demikian ungkap樂威壯
Sukini, S.Pd kepada humas sekolah yang langsung melihat proses pelatihan ini.
Sukini, S.Pd kepada humas sekolah yang langsung melihat proses pelatihan ini.
Ditambahkan oleh Sukini, S.Pd, kami memberikan waktu selama empat minggu, dimana minggu pertama dengan pembuatan pola dan melilin atau mencanting, minggu kedua lebih fokus pada Mencanting, minggu ketiga Mewarnai dan minggu ke empat Melorot Kain atau proses melunturkan lilin pada kain.
Dengan ketrampilan yang sudah diberikan ini nantinya para guru selanjutnya bisa mengembangkan desain motif yang diinginkan dan akan semakin terampil nantinya karena volume mengajar lebih sering dengan memberikan materi ketrampilan ini pada siswa siswa di sekolah-nya dalam hal ini SLB Negeri Banjarbaru, ungkap Sukini, S.Pd mengakhiri pembicaraan kepada humas sekolah.
Humas SMKN 1 Banjarbaru
Redaksi Sjamsjul Rizal.