Menjadi seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri adalah pekerjaan yang tidak mudah. Karena harus siap berpisah dengan anggota keluarga dan orang-orang yang di cintai, juga banyak cerita sedih dan pahit ketika harus mengadu nasib di negeri orang. Bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah menikah dan berkeluarga di luar negeri tentu bukan hal mudah. Hal ini di rasakan oleh anak pekerja migran Indonesia di wilayah Malaysia. Terutama dalam hal kewarganegaraan, yang berpengaruh untuk masa depan mereka, seperti hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Dalam hal pendidikan untuk anak pekerja migran ini, Pemerintah memiliki program “Repatriasi Pendidikan”. Secara harfiah, kata repatriasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pemulangan kembali orang ke tanah airnya (ke negeri asalnya). Program ini di tujukan bagi para siswa untuk melanjutkan pendidikan di Indonesia melalui program “Repatriasi Pendidikan”. Kegiatan yang di pelopori oleh para guru-guru pendidik yang saat ini mengajar di Sabah, para pelajar ini mayoritas merupakan anak-anak WNI yang lahir dan tumbuh besar di Sabah, di harapkan dapat kembali ke tanah air secara legal. Dengan demikian program “Repatriasi Pendidikan” ini nantinya juga turut mengurangi jumlah WNI ilegal khususnya di Malaysia.
Program “Repatriasi Pendidikan” ini sudah tersebar di wilayah Indonesia, seperti daerah Kalimatan Selatan. Siswa Repatriasi ini menyebar di sekolah-sekolah salah satunya di SMKN 1 Banjarbaru. Mereka ada di beberapa jurusan salah satunya DKV (Desain Komunikasi Visual). Siswa Repatriasi di jurusan DKV ada 3 orang yaitu Ayana Ate, Samuel Faldy Tuanaen, dan Silviana Surat Sugu. Saat ini mereka bertiga sudah kelas XII dan sedang menjalankan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Ayana Ate sedang melaksanakan PKL di CV KOMPAS Printing & Advertising, Samuel Faldy Tuanaen di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Banjarbaru, sedangkan Silviana Surat Sugu di BZB Print Digital & Offset Printing.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan yang di lakukan peserta didik dalam rangka memenuhi kompetensi sesuai jurusan yang di tempuhnya. PKL di laksanakan untuk melengkapi kompetensi yang tidak di ajarkan di sekolah agar peserta didik dapat melihat gambaran nyata kompetensi yang telah mereka dapatkan di sekolah. Dengan Praktik Kerja Lapangan ini Siswa Repatriasi dapat menumbuhkan skill mereka di dunia kerja.
PKL ini berlangsung selama 6 bulan dari bulan Agustus 2022 dan berakhir di bulan Januari 2023. Selama pelaksanaan PKL, peserta didik melakukan pengamatan dan di berikan materi serta latihan oleh pembimbing lapangan yang berasal dari instansi tempat peserta didik melaksanakan PKL, kemudian memberikan laporan kegiatan kepada pembimbing akademik dalam hal ini adalah guru produktif setiap 1 kali dalam sebulan. Pada akhir pelaksanaan PKL, peserta didik harus membuat laporan hasil pengamatan selama mereka PKL yang di sebut dengan Laporan Praktik Kerja Industri.
Dengan adanya kegiatan PKL sangat membantu siswa repatriasi untuk meningkatkan kompetensi terkait hal-hal yang ada di lapangan tempat pelaksanaan PKL dan juga dapat membantu mereka untuk lebih menguasai ilmu tentang Desain Komunikasi Visual sehingga mendapatkan prestasi yang lebih baik dan dapat meningkatkan kompetensinya. Selain itu mereka juga akan terbiasa untuk bekerja sama dalam tim, menambah pengetahuan, wawasan, pengalaman serta memotivasi peserta didik untuk mengembangkan potensi dalam dirinya menjadi lebih baik lagi.
Penulis :
Nur Intan Purnamasari, S.Pd.
