Berbicara TeFa atau Teaching Factory tentunya lingkup pendidikan SMK sudah mengenalnya dan mulai familiar dengan TeFa.
Dari hasil data yang termuat di tahun 2021 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang melaksanakan model pembelajaran teaching factory terlihat mengalami peningkatan sebesar tujuh persen menjadi 52 persen dari 45 persen sebelumnya, data ini dari salah satu lembaga survey.
Pembelajaran teaching factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis produksi / jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industribdan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadindi industri.
Seperti yang pernah dilontarkan oleh Dirjen Pendidikan Vokasi di jakarta pada januari 2021 ,Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, peningkatan pada teaching factory akan menjadi semangat bagi pengajar SMK dalam menerapkan Program Merdeka Belajar – SMK Pusat Keunggulan dan Merdeka Belajar Vokasi.
Ditahun sebelumnya 2019 hingga 2021 ada tren peningkatan BMW, BMW disini tentunya bukan brand sebuah mobil, tapi BMW disini adalah bekerja, melanjutkan studi dan wirausaha, berbarengan itu peningkatan teaching factory juga meningkat, dan ini tentunya ini sangat baik karena teaching factory merupakan level yang special yang mendukung link and match.
Berkaitan dengan TeFa inilah pada 15 desember 2022 di ruang restorasi boga SMKN 1 Banjarbaru dilaksanakan Workshop Teaching Factory dengan narasumber dari BBMPV Seni dan Budaya Yogyakarta, Yustinus Aristono, M.Sn.
Hadir dalam kegiatan, Kepala SMKN 1 Banjarbaru, Dwi Ayati, M.Pd, Kepala Program Studi, Kepala Laboratorium, Kepala Bengkel dan juga Empat Waka Bidang.
Dijelaskan secara rinci oleh Yustinus Aristono, M.Sn proses kerja hingga mengembangkan TeFa menjadi hasil produk by order , tentunya bila kondisi kegiatan pelaksanaan disesuaikan dengan apa yang seperti di industri maka sudah barang tentu tidak hanya hasil produk saja ,tetapi jadwal, pengupahan, standar produk dan lain sebagainya seperti apa yang dilakukan di industri mitra kita.
Disamping itu juga dijelaskan dengan apa itu PjBL atau Pembelajaran Berbasis Proyek atau Project Based Learning, secara bahasa mudahnya adalah lebih pada simulasi dan juga pentingnya diterapkan penjadwalan blok.
Terjadinya penjadwalan blok pada proses pembelajaran teaching factory ataupun PjBL biasanya karena ruang dan alat yang terbatas serta pengajar yang terbatas dalam arti masih belum secara keseluruhan alat dan ruang seperti di industri mitra kita maka disiasati dengan jadwal blok agar tetap terlaksana proses TeFa dan PjBl ini.
Kegiatan juga diisi dengan tanya jawab dan berakhir dengan foto bersama.
Humas SMKN 1 Banjarbaru
Redaksi Sjamsjul Rizal