Banjarbaru, 17/11/2023
Program Upskilling dan Reskilling dipandang sangat penting, mengingat melihat Indeks Daya Saing (IDS) Global beberapa negara pada tahun 2017-2018 yang dikeluarkan oleh The Global Competitiveness Report, menyatakan bahwa IDS Indonesia pada tahun 2017 sebesar 4,7 yang menempatkan Indonesia pada uritan 36 dari 137 negara dan peringkat 4 dari 9 negara Asean. IDS Indonesia masih dibawah Singapura, Malaysia dan Thailand.
Kementerian Pendidikannya, Kebudayaan, Riser dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) terus melakukan berbagai langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi guru Indonesia.
Pada tahun 2020 melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri, mencanangkan program Upskilling dan Reskilling dengan tujuan meningkatkan kompetensi guru kejuruan SMK sesuai standar DUDI.
Pendefinisian dari Upskilling, sebagai pelatihan berbasis industri bagi tenaga pendidik yang berorientasi pada peningkatan level kompetensi teknis/kejuruan/kerja yang telah dimiliki sebelumnya.
Reskilling, adalah pelatihan berbasis industri bagi tenaga pendidik yang berorientasi pada penguasaan kompetensi teknis/kejuruan/kerja yang belum dikuasai sebelumnya.
Berkaitan diatas, yang dipetik ulang dari laman Kemendikbud Ristek oleh redaktur Humas Sekolah, sebanyak 50 orang peserta dari empat sekolah SMKN yang ada di Banjarbaru, mengikuti Sosialisasi Peningkatan Guru Vokasi Melalui Upskilling dan Reskilling SMK Negeri Tahun 2023.
Kepala SMKN 1 Banjarbaru, Dwi Ayati, S.Pd.,M.Pd. membuka resmi sosialisasi kegiatan ini, disamping akan diisi jabaran lengkap Upskilling dan Reskilling oleh Rastra Faryd Permana, S.Pd. Acara kegiatan Sosialiaasi dipandu oleh Nor Akmalia, S.Pd.
Kegiatan ini sebenarnya sudah banyak yang mengikuti, demikian pentingnya kegiatan ini bagi guru vokasi smk, sudah waktunya kita dituntut untuk melek teknologi, terlebih dunia usaha dunia industri yang laju perkembangannya begitu pesat dan kita akui bahwa kita smk boleh dibilang tertinggal jauh dengan perkembangan ini.
Dengan kewajiban sekolah untuk memagangkan guru vokasi setidaknya kita bisa mengimbangi ketertinggalan ini, demikian ujar Dwi Ayati di depan peserta kegiatan sosialisasi sekaligus membuka resmi kegiatan.
Dilanjutkan pada materi pokok yang diisi oleh narasumber Rastra Faryd Permana, S.Pd.
Tujuan kegiatan
–meningkatkan profesionalisme guru melalui penguatan pedagogik, perubahan mindset, dan penguatan leadership serta kewirausahaan dalam meningkatkan kompetensi terkait teknis kejuruan sesuai dengan keahlian yang terstandar dan terbarukan dengan kebutuhan dunia kerja.
membiasakan guru dengan iklim dan budaya kerja di dunia kerja serta dapat mengimbaskan kepada guru dan instruktur lain serta peserta didik sebagian bagian dari pengembangan softskill dan karakter.
–meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan metode dan pendekatan. Pembelajaran yang selaras dengan kebutuhan dunia kerja dalam mengimplementasikan kurikulum yang berlaku.
Meningkatkan hubungan kerjasama , kemitraan dan penyelarasan dengan dunia kerja.
Manfaat
–meningkatnya kompetensi profesional terkait teknis kejuruan sesuai bidang keahlian yang terstandar dan terbarukan sesuai kebutuhan dunia kerja.
–guru terbiasa dengan iklim dan budaya kerja di dunia kerja serta dapat mengimbaskan kepada guru dan instruktur lain serta peserta didik sebagai bagian dari pengembangan softskill dan karakter.
Kegiatan juga diisi dengan tanya jawab serta, rencana kedepan dalam implementasi bagi guru vokasi yang sudah mengikuti diklat berkaitan Upskilling dan Reskilling.
Humas SMKN 1 Banjarbaru
Redaksi Sjamsjul Rizal
